Wednesday, December 20, 2017

China Trip July 2017 - Xi’an

Day 4

Hari keempat ini kita pindah kota ke Xi’an…kenapa kita pilih Xi’an? Karena di sini lah kita bisa lihat Terracotta Army yang terkenal itu dan juga moslem quarter…sudah kebayang bakalan bebas merdeka jajan disana yeayyy…


Terracota Army


Xi'an modern city

Perjalanan dari Beijing ke Xi’an kita tempuh dengan bullet train atau namanya G Train kalau di sana…sebetulnya banyak jenis kereta antar kota di Beijing, ada yang lambat, cepat dan ada juga sleeper train alias kompartemen dengan tempat tidur…kalau misalnya kita mau hemat hotel semalam, bisa nih kita ambil kereta malam yang sleeper jadi sampai dikota tujuan besok paginya…untuk harga bullet train Beijing ke Xi’an sendiri kurang lebih RMB 500 untuk kelas 2 ya…kalau di China itu, harga untuk anak itu bukan dilihat dari umur, tapi banyakan dilihat dari tingginya jadi anak kita banyakan udah kena harga adult semua…naseeebbbb haha

G Train

Kita naik G Train ini dari Beijing West Railway station…stasiun ini bisa dicapai dengan subway, tapi tetap terpisah, ngga seperti misalnya di Jepang yang pindah kereta shinkansen tinggal jalan dan geret koper di dalam area terminal besar, kalau di sini kita musti exit keluar dulu dan pindah ke Beijing West Railway ini dan…di subway, mencari lift dan elevator is a challenge, beruntung kita di antar Harry yang sudah hafal seluk beluk terminal dan itupun ada moment-moment dimana koper musti di angkat-angkat karena lift dan elevator tidak berfungsi…

Bell Tower Xian

Kembali kita dibikin salut sama security di China…jadi untuk masuk kedalam terminal ini, semua penumpang harus scan barang dan check ticket dan passport, persis seperti kita mau naik pesawat, satu satu kita diteliti dokumennya…tas ransel si bungsu sempat di tahan dan dikatanya ada metal didalamnya, ternyata si bungsu membawa koleksi fidget spinnernya dalam tas ransel hehe…tapi setelah itu diperbolehkan lewat…jadi hanya penumpang dengan tiket yang valid yang boleh masuk ke dalam terminal ini atau pengantar turis seperti Harry boleh diijinkan masuk tapi hanya boleh sampai pintu ruang tunggu…didalam terminal ini ada signboard besar berisi jadwal-jadwal kereta dan ruang tunggu boarding nya, setelah menemukan ruang tunggu yang tepat untuk kereta kita, kita say goodbye ke Harry yang mengantar kita dan menunggu didalam sampai panggilan untuk naik kereta yang biasanya mulai 20-30 menit sebelum jadwal keberangkatan.

Stasiun Kereta

Beijing ke Xi’an ditempuh selama kurang lebih 6 jam, terus terang kereta bullet train di China ini tidak senyaman shinkansen nya Jepang ataupun KTX nya Korea…formasi bangkunya 3 – 2 dan bangkunya pun tidak seempuk kedua kereta Negara tetangganya tadi…bagi saya yang tidak terbiasa tidur di perjalanan, waktu 6 jam terasa lamaaaa mana internet pun terbatas jadi mati gaya deh…tapi saya liat suamih sama anak-anak bahkan tantenya sih sukses tidur semua…

Xi’an North Railway station

Sampai di Xi’an kami sudah dijemput driver…yang lucu kita sempet bingung didepan lift pas mau keluar dari peron soalnya ada tulisan exit yang keatas dan ada juga arah exit ke bawah…untungnya ada penumpang yang bisa Bahasa inggris dan dia ngasih tau kalau exit keluar itu kebawah, kalau ke atas ke peron lain…wooaaa keren juga ya Xi’an North Railway station ini…memang megah dan bagus stasiunnya…

Xi'an di waktu sore

China Trip July 2017 - Forbidden City

Forbidden City ini sebetulnya adalah imperial palace tempat kediaman kaisar dan keluarganya, dinamakan forbidden city karena dahulu kala ngga semua orang boleh masuk kesini… istana ini dibuat tahun 1400-an dari jaman dinasti Ming, konon waktu pembangunan istana ini semua ahli dikerahkan agar istana dapat dibuat semegah mungkin..

Forbidden City

Istana ini tetap menjadi rumah kediaman sampai kaisar terakhir dari dinasti Qing, Emperor Puyi sebelum China berubah menjadi The People’s Republic of China.

 Forbidden City
Nahh untuk ke sini, jalan kakinya lumayan jauhhh…ngga ada istilahnya turun didepan pintu deh, semua butuh perjuangan jalan kaki. Rute pejalan kaki itu dimulai dari Tiananmen Square, tau kan kan lapangan yang terkenal ituuu…


Buat masuk ke area lapangan segede itu aja, tetep pake security check, jadi barang bawaan di scan sebelum masuk ke area lapangan… cari Tiananmen Tower atau tembok gerbang merah besar yang ada photo Chairman Mao gede, itu lah arah masuk ke forbidden city...perlu di ingat kalau masuk gerbang ini semua one way ya, dilarang keras balik arah, jadi exit nya adalah gerbang berikutnya..


Didalam Tiananmen Tower ini ada park, bangunan dikiri kanan… untuk ke forbidden city masih lurus terus, exit dulu Tiananmen Tower ini maka kita akan langsung berhadapan dengan gerbang masuk Forbidden City… masuk ke Forbidden City ini musti beli tiket dan dalam sehari hanya di issue 80.000 tiket dan percayalah pada musim liburan gini tiketnya bisa aja keabisan…beli nya bisa online tapi dalam Bahasa Chinese, kita sendiri minta tolong sama Jinling buat beliin tiketnya jadi kita udah pegang kode booking tiket nya… pas sebelum security check dan pemeriksaan tiket masuk di gerbang Forbidden City ini, disebelah kanan kita ada satu konter yang sepiii, ternyata itulah konter penukaran voucher online kita hehe… untung nanya ama penjaga didepan

Forbidden City China
Oh iyaa…selama di China ini, paspor selalu dibawa ya…sering sekali diminta diperlihatkan paspor di pos-pos security check…masuk Disneyland shanghai pun musti tunjukin paspor…iyaaaa Disneyland lohhhh

Masuk ke Forbidden City ini senang banget deh, kebayang gimana dulu kaisar-kaisar dinasti Ming dan Qing menerima para menteri dan tamunya…dari dalam istana ini ada dua exit, yang satu gerbang di sebelah kanan ngga jauh dari pintu masuk, yang satu lagi gerbang paling belakang…


Sayangnya anak-anak sudah mulai kecapekan karena kita jalan kaki lumayan jauh hampir 2 kilo dari Tiananmen Square sampai dalam Forbidden City dalam cuaca yang panas sehingga kita putuskan kembali ke apartement untuk istirahat… tadinya kalau masih kuat, mau ke Jingshan Park, taman rindang milik kerajaan di belakang Forbidden City yang kalau kita panjat bukitnya sampai atas bisa melihat Forbidden City dari kejauhan…

Malamnya kita ke Qianmen Street yang kebetulan bisa dicapai dengan jalan kaki dari apartemen kita… Qianmen ini pedestrian street, banyak toko jualan makanan dan juga pakaian / barang…alhamdulillah nemu restaurant halal disini…dibanding Wangfujing yang juga merupakan pedestrian street terkenal di Beijing, Qianmen ini lebih memberikan kesan rasa tradisional…

Day 1

·         Arriving Beijing
·         Tiananmen Square
·         Forbidden City
·         Qianmen Pedestrian Street